Kali ini kita akan membahas topik yang sedang panas mengenai pembongkaran trik bohong tendangan dan pukulan Chintya Candranaya yang dapat menghancurkan beton, batu, membuat penyok besi dan sebagainya.
Disini saya tidak menghakimi bahwa itu adalah fake. Saya hanya akan menjelaskan sisi ilmiahnya saja.
TANGAN MANUSIA VS KONSENTRAT BETON
Secara nalar apakah mampu tangan manusia beradu dengan beton konstentrat yang bahkan dipalu sekali saja belum tentu akan pecah.
TANGAN VS BATU
Ini hampir sama, tangan vs batu. Secara ilmiah tidak bisa sesuatu yang lebih lunak menggores material yang lebih keras.
TRIK KAMERA
Adegan memecah batu dan beton menggunakan pukulan bisa dilakukan dengan trik kamera. Dengan cara menggabungkan 2 layer video. 1 video memukul batu dengan palu besar dan satu video bergaya seolah olah sedang memukul batu tersebut. Teknik tersebut bukan merupakan hal yang baru. Hal serupa bisa anda lihat pada proses pembuatan film tentang dinosaurus. Cari saja di youtube dengan kata kunci "dinosaurus movie behind the scene" anda akan melihat proses penggabungan 2 video. Trik ini banyak sekali dipakai pada konten hantu hantu yang sedang menjamur seperti helm ijo nimpuk pocong. Bahkan ada beberapa kreator yang pensiun membuat konten hantu karena ketahuan trik edtitingnya. Bagi orang awam itu terlihat menarik dan realistis tapi bagi editor video pasti akan ketahuan bukti bahwa itu hasil editing. Dan beberapa bug pada video editing Cintya Candranaya ini diantaranya adalah.
1. Pilox Grafitti Berubah Jadi 2 Garis
Dalam salah satu video Cintya Candranaya memukul beton tiang yang bercoret coret grafiti pilox warna biru. Terlihat editing 2 footage yang berbeda. Sebelum dipukul garis pilox nya satu tapi setelah tembok dibukul garis pylox cat spray nya jadi ada 2.
2. Gambar Tangan Hilang Karena Video Masking
Bukti kedua. ada salah satu video yang membuktikan video masking kurang sempurna. Secepat cepatnya gerakan tangan akan tetap terlihat sebagai blur. Namun dalam video tersebut gambar ujung tangan hilang karena masking yang tidak sempurna. Tangan ketutup oleh video layer diatasnya.
3. Frame Lompat / Skip
Bukti ketiga ada video dimana Cintya Candranaya memakai baju karate warna hitam. Dalam video tersebut frame dari video tersebut ada yang hilang atau ter skip. Dimana seharusnya orang melakukan pukulan terdapat tangan menekuk dan semakin lama semakin lurus saat memukul. Namun dalam video ini frame nya lompat. Dari tangan menekuk tiba tiba langsung lurus. Proses tangan dari menekuk ke lurus hilang.
Karena video ini berjalan cepat maka mata orang awam tidak akan menyadarinya. Dan akan terlihat saat dilakukan pemutaran ulang dalam mode slow motion.
Sekali lagi saya tidak menghakimi video Chintya Candranaya fake karena butuh investigasi lebih lanjut. Saya hanya memberikan informasi bahwa trik kamera bisa saja dilakukan pada adegan tersebut. Dan itu hal yang wajar untuk keperluan hiburan semata dan tidak ada hal yang salah dengan hal itu seperti trik sulap Demian Aditya. Semua untuk keperluan hiburan.
CARA PEMBUKTIAN
Jika ingin melakukan pembuktian itu fake atau real, tantang saja secara live bukan hanya rekaman video. Dan kru nya juga harus orang independent, karena pada acara acara sulap dan sebagainya. Kru , juri, penonton juga termasuk dalam bagian rekayasa pertunjukan sulap.
Disini saya tidak menghakimi bahwa itu adalah fake. Saya hanya akan menjelaskan sisi ilmiahnya saja.
TANGAN MANUSIA VS KONSENTRAT BETON
Secara nalar apakah mampu tangan manusia beradu dengan beton konstentrat yang bahkan dipalu sekali saja belum tentu akan pecah.
TANGAN VS BATU
Ini hampir sama, tangan vs batu. Secara ilmiah tidak bisa sesuatu yang lebih lunak menggores material yang lebih keras.
TRIK KAMERA
Adegan memecah batu dan beton menggunakan pukulan bisa dilakukan dengan trik kamera. Dengan cara menggabungkan 2 layer video. 1 video memukul batu dengan palu besar dan satu video bergaya seolah olah sedang memukul batu tersebut. Teknik tersebut bukan merupakan hal yang baru. Hal serupa bisa anda lihat pada proses pembuatan film tentang dinosaurus. Cari saja di youtube dengan kata kunci "dinosaurus movie behind the scene" anda akan melihat proses penggabungan 2 video. Trik ini banyak sekali dipakai pada konten hantu hantu yang sedang menjamur seperti helm ijo nimpuk pocong. Bahkan ada beberapa kreator yang pensiun membuat konten hantu karena ketahuan trik edtitingnya. Bagi orang awam itu terlihat menarik dan realistis tapi bagi editor video pasti akan ketahuan bukti bahwa itu hasil editing. Dan beberapa bug pada video editing Cintya Candranaya ini diantaranya adalah.
1. Pilox Grafitti Berubah Jadi 2 Garis
Dalam salah satu video Cintya Candranaya memukul beton tiang yang bercoret coret grafiti pilox warna biru. Terlihat editing 2 footage yang berbeda. Sebelum dipukul garis pilox nya satu tapi setelah tembok dibukul garis pylox cat spray nya jadi ada 2.
2. Gambar Tangan Hilang Karena Video Masking
Bukti kedua. ada salah satu video yang membuktikan video masking kurang sempurna. Secepat cepatnya gerakan tangan akan tetap terlihat sebagai blur. Namun dalam video tersebut gambar ujung tangan hilang karena masking yang tidak sempurna. Tangan ketutup oleh video layer diatasnya.
3. Frame Lompat / Skip
Bukti ketiga ada video dimana Cintya Candranaya memakai baju karate warna hitam. Dalam video tersebut frame dari video tersebut ada yang hilang atau ter skip. Dimana seharusnya orang melakukan pukulan terdapat tangan menekuk dan semakin lama semakin lurus saat memukul. Namun dalam video ini frame nya lompat. Dari tangan menekuk tiba tiba langsung lurus. Proses tangan dari menekuk ke lurus hilang.
Karena video ini berjalan cepat maka mata orang awam tidak akan menyadarinya. Dan akan terlihat saat dilakukan pemutaran ulang dalam mode slow motion.
Sekali lagi saya tidak menghakimi video Chintya Candranaya fake karena butuh investigasi lebih lanjut. Saya hanya memberikan informasi bahwa trik kamera bisa saja dilakukan pada adegan tersebut. Dan itu hal yang wajar untuk keperluan hiburan semata dan tidak ada hal yang salah dengan hal itu seperti trik sulap Demian Aditya. Semua untuk keperluan hiburan.
CARA PEMBUKTIAN
Jika ingin melakukan pembuktian itu fake atau real, tantang saja secara live bukan hanya rekaman video. Dan kru nya juga harus orang independent, karena pada acara acara sulap dan sebagainya. Kru , juri, penonton juga termasuk dalam bagian rekayasa pertunjukan sulap.
Comments
Post a Comment