Pada kesempatan kali ini kita akan membahas pengertian dari ARB (auto reject bawah), ARA (auto reject atas) dalam dunia trading saham.
Auto reject atas (ARA) dan auto reject bawah (ARB) adalah sebutan untuk kejadian dalam dunia trading saham dimana transaksi beli atau jual dibatasi, atau ditolak. Kita sudah tidak dapat lagi membeli atau menjual dibawah atau diatas harga yang ditentukan. Misalnya harga saham ANTM 2300 tiba tiba dalam sehari naik 20% itu tidak bisa, karena ada lembaga yang mengawasi yaitu BEI (bursa efek Indonesia) misalnya batas hanya 5% per hari maka harga jual teratas maksimal 2145 dan tidak boleh jual lebih tinggi dari itu. maka anda akan melihat antrian jual kosong mlompong di order book. Itulah yang disebut dengan ARA (auto reject atas), sedangkan ARB adalah kebalikannya. Kita tidak bisa membeli dibawah batas harga yang ditentukan. Nilai persentase ARB ARA ini tergantung kebijakan dari BEI, misalnya ketika pandemi covid-19 batasnya 7% namun saat normal bisa 20%.
Tujuan auto reject atas maupun auto reject bawah adalah untuk mencegah bandar (pemain besar) mempermainkan harga terlalu arogan yang dapat merugikan investor investor ritel dan pemula dan juga kepentingan bisnis lainnya termasuk kepentingan negara.
Itulah pengertian ARA dan ARB. di negara lain istilahnya sudah berbeda lagi namun intinya sama. Jadi sekarang anda paham kenapa melihat antrian bid atau ask yang kosong mlompong.
Pengertian ARA dan ARB
Auto reject atas (ARA) dan auto reject bawah (ARB) adalah sebutan untuk kejadian dalam dunia trading saham dimana transaksi beli atau jual dibatasi, atau ditolak. Kita sudah tidak dapat lagi membeli atau menjual dibawah atau diatas harga yang ditentukan. Misalnya harga saham ANTM 2300 tiba tiba dalam sehari naik 20% itu tidak bisa, karena ada lembaga yang mengawasi yaitu BEI (bursa efek Indonesia) misalnya batas hanya 5% per hari maka harga jual teratas maksimal 2145 dan tidak boleh jual lebih tinggi dari itu. maka anda akan melihat antrian jual kosong mlompong di order book. Itulah yang disebut dengan ARA (auto reject atas), sedangkan ARB adalah kebalikannya. Kita tidak bisa membeli dibawah batas harga yang ditentukan. Nilai persentase ARB ARA ini tergantung kebijakan dari BEI, misalnya ketika pandemi covid-19 batasnya 7% namun saat normal bisa 20%.
Tujuan ARA ARB
Tujuan auto reject atas maupun auto reject bawah adalah untuk mencegah bandar (pemain besar) mempermainkan harga terlalu arogan yang dapat merugikan investor investor ritel dan pemula dan juga kepentingan bisnis lainnya termasuk kepentingan negara.
Kesimpulan
Itulah pengertian ARA dan ARB. di negara lain istilahnya sudah berbeda lagi namun intinya sama. Jadi sekarang anda paham kenapa melihat antrian bid atau ask yang kosong mlompong.
Comments
Post a Comment