Bukan hanya dalam film thriller. Di Indonesia juga ada kasus kriminal pembunuhan yang tak terpecahkan walau 5 tahun sudah berlalu. Kasus itu adalah kasus kematian Akseyna Ahad Dori (18 Tahun) mahasiswa UI yang meninggal di danau kenanga dengan memakai tas ransel berisi batu pada 26 Maret 2015 dan diduga korban sudah meninggal 2 hari sebelumnya sehingga muka lebam dan sulit dikenali.

Polisi awalnya menyatakan ini adalah kasus bunuh diri karena ditemukan surat yang diduga surat wasiat yang ditulis Ace (panggilan akrab Akseyna).
Isi tulisan tersebut adalah "Will not return for eternity, Please dont search for existence, My apologies for everything" yang jika diartikam dalam bahasa Indonesia kurang lebih artinya adalah tak akan kembali demi keabadian, tolong jangan mencari keberadaan, maafkan saya atas semuanya
Namun baru belakangan diketahui bahwa itu bukan murni tulisan Akseyna, dan merupakan tulisan dari 2 orang yang disatukan

Sebelum terjadi kematian memang beberapa bulan sebelumnya Akseyna mengikuti olimpiade biologi yang diadakan pertamina namun hanya menanh sampai tingkat daerah dan dosen yang mengajar Akseyna mengatakan sejak saat itu Akseyna tampak murung.
Dari hasil visum ditemukan luka memar di telinga dan bibir dan sepatu yang rusak di bagian belakang yang diduga Akseyna diseret secara paksa dan ditenggelamkan ke dalam danau kenanga.
Kasus kematian Akseyna ini menjadi salah satu kasus yang belum terpecahkan seperti dal film film thriller. Bahkan sudah 5 tahun berlalu belum juga ditemukan siapa pembunuh Akseyna.
Hal lain yang menjadi teori konspirasi adalah aktifnya akun twitter milik Akseyna setelah 2 tahun meninggalnya Akseyna dan dugaan keterlibatan komunitas LGBT di dalam kampus.
Keluarga dan seluruh masyarakat Indonesia berharap segera ditemukan titik teranh atas kasus meninggalnya Akseyna yang diduga bunuh diri di danau Kenanga UI.

Polisi awalnya menyatakan ini adalah kasus bunuh diri karena ditemukan surat yang diduga surat wasiat yang ditulis Ace (panggilan akrab Akseyna).
Isi tulisan tersebut adalah "Will not return for eternity, Please dont search for existence, My apologies for everything" yang jika diartikam dalam bahasa Indonesia kurang lebih artinya adalah tak akan kembali demi keabadian, tolong jangan mencari keberadaan, maafkan saya atas semuanya
Namun baru belakangan diketahui bahwa itu bukan murni tulisan Akseyna, dan merupakan tulisan dari 2 orang yang disatukan

Sebelum terjadi kematian memang beberapa bulan sebelumnya Akseyna mengikuti olimpiade biologi yang diadakan pertamina namun hanya menanh sampai tingkat daerah dan dosen yang mengajar Akseyna mengatakan sejak saat itu Akseyna tampak murung.
Dari hasil visum ditemukan luka memar di telinga dan bibir dan sepatu yang rusak di bagian belakang yang diduga Akseyna diseret secara paksa dan ditenggelamkan ke dalam danau kenanga.
Kasus kematian Akseyna ini menjadi salah satu kasus yang belum terpecahkan seperti dal film film thriller. Bahkan sudah 5 tahun berlalu belum juga ditemukan siapa pembunuh Akseyna.
Hal lain yang menjadi teori konspirasi adalah aktifnya akun twitter milik Akseyna setelah 2 tahun meninggalnya Akseyna dan dugaan keterlibatan komunitas LGBT di dalam kampus.
Keluarga dan seluruh masyarakat Indonesia berharap segera ditemukan titik teranh atas kasus meninggalnya Akseyna yang diduga bunuh diri di danau Kenanga UI.
Comments
Post a Comment